
In House Training (IHT) adalah salah satu metode pelatihan yang dilakukan di lingkungan kerja atau institusi untuk meningkatkan kompetensi Guru. Di sekolah menengah kejuruan (SMK), IHT sangat penting untuk memastikan bahwa guru-guru memiliki pemahaman yang mendalam dan keterampilan yang tepat dalam mengimplementasikan kurikulum satuan pendidikan. IHT bertujuan untuk mempersiapkan tenaga pengajar agar dapat mengajar sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi yang terus berubah.
IHT di laksanakan pada hari Senin 10 Juni 2024 di SMK Ma’arif 8 Kebumen dengan tema “Sinkronisasi Kurikulum dengan DUDI & Penyusunan ATP dan Modul Ajar. IHT dibuka oleh Kepala Sekolah SMK Ma’arif 8 Kebumen yaitu Endang Nuti Rejeki, S.E. Pelaksanaan IHT di pandu langsung oleh Waka Kurikulum yaitu Endah Tri Listyanti, S.E.
Tujuan Pelaksanaan IHT di SMK
- Peningkatan Kompetensi Guru: IHT membantu guru dalam meningkatkan kompetensi mereka, sehingga mereka dapat mengajar dengan lebih efektif dan efisien.
- Pemahaman Kurikulum: Melalui IHT, guru dapat memahami dengan lebih baik isi dan tujuan dari kurikulum satuan pendidikan yang diterapkan di SMK.
- Pengembangan Metode Pengajaran: IHT memberikan kesempatan kepada guru untuk mempelajari dan mengembangkan metode pengajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Kolaborasi Antar Guru: IHT menciptakan ruang bagi para guru untuk saling berbagi pengalaman dan strategi pengajaran yang telah terbukti efektif.
- Adaptasi Teknologi: IHT juga fokus pada pengenalan dan penerapan teknologi terbaru dalam proses belajar mengajar, sesuai dengan perkembangan industri dan teknologi.
Tahapan Pelaksanaan IHT di SMK
- Perencanaan:
- Identifikasi Kebutuhan: Menentukan topik dan materi yang dibutuhkan berdasarkan evaluasi kebutuhan guru dan tuntutan kurikulum.
- Pemilihan Narasumber: Mengundang ahli atau praktisi yang kompeten dalam bidang yang akan dilatihkan.
- Penyusunan Jadwal: Mengatur jadwal pelatihan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar yang sedang berjalan.
- Pelaksanaan:
- Pembukaan: Sambutan dari kepala sekolah atau koordinator pelatihan untuk memberikan motivasi dan gambaran umum tentang tujuan IHT.
- Materi Pelatihan: Penyampaian materi oleh narasumber, yang bisa berupa teori, praktek, atau kombinasi keduanya.
- Diskusi dan Tanya Jawab: Sesi interaktif antara peserta dan narasumber untuk memperdalam pemahaman dan aplikasi materi yang disampaikan.
- Evaluasi dan Tindak Lanjut:
- Evaluasi Pelatihan: Menggunakan kuesioner atau alat evaluasi lainnya untuk mengukur efektivitas pelatihan dan kepuasan peserta.
- Rencana Tindak Lanjut: Merencanakan tindak lanjut berupa pelatihan lanjutan atau implementasi langsung materi yang telah dipelajari dalam proses belajar mengajar.
- Pemantauan dan Penilaian: Memantau dan menilai penerapan hasil pelatihan dalam kegiatan mengajar sehari-hari.
Tantangan dalam Pelaksanaan IHT
- Ketersediaan Waktu: Mengatur waktu pelatihan yang tidak mengganggu proses belajar mengajar reguler.
- Keterbatasan Sumber Daya: Menghadapi keterbatasan anggaran dan sumber daya lainnya untuk pelaksanaan IHT.
- Komitmen Peserta: Membangun komitmen dan antusiasme peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh.
Kesimpulan
Pelaksanaan IHT di sekolah menengah kejuruan merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa guru-guru mampu mengajar dengan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Melalui perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terstruktur, dan evaluasi yang menyeluruh, IHT dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di SMK. Oleh karena itu, dukungan penuh dari semua pihak, termasuk manajemen sekolah, guru, dan pihak terkait lainnya, sangat diperlukan untuk kesuksesan pelaksanaan IHT.